google-site-verification: google81f2ee356101f507.html Kian Semarak Dengan Balumbang Siblarak - Buruh Nulis
Open top menu
Rabu, 09 Januari 2019


Senja di Balumbang Siblarak

Berawal dari Umbul Kemanten yang tersembunyi di tapal batas, Sidowayah tumbuh menjadi salah satu desa tercantik di Kabupaten Klaten yang memiliki banyak obyek wisata. Berani berinovasi adalah kuncinya. Tahun ini, Desa Sidowayah akan meluncurkan obyek wisata baru dengan beragam wahana di dalamnya. Balumbang Siblarak namanya.

Senja di pengujung 2018. Dengan rambut masih basah dan bertelanjang dada, sejumlah anak berkejaran di tepi kolam berdinding batu yang airnya berkilauan oleh cahaya keemasan dari matahari nan jatuh perlahan di balik Gunung Merapi dan Merbabu.

“Tak harus ke pantai untuk menikmati keindahan panorama kala matahari tenggelam,” kata Wisnu Nugroho, salah satu pengunjung Balumbang Siblarak. Ditemani segelas kopi dari warung angkringan di sisi timur balumbang, fotografer profesional asal Kecamatan Delanggu, Klaten, itu sesekali mengarahkan kameranya untuk mengabadikan momen.

Balumbang Siblarak adalah obyek wisata baru di Sidowayah, Kecamatan Polanharjo. Dibangun pada 2017 dengan anggaran sekitar Rp 645 juta, kawasan wisata seluas 2,5 hektare dengan wahana utama berupa balumbang atau kolam buatan itu dicanangkan sebagai destinasi alternatif dari Umbul Kemanten. Balumbang Siblarak berada di timur Umbul Kemanten, sekitar satu kilometer.

Berkedalaman sekitar 1,5 meter - 1,8 meter, air di Balumbang Siblarak cukup jernih dan segar karena disalurkan langsung menggunakan jaringan pipa dari dua sumber mata air alami, yaitu Umbul Kemanten dan Umbul Doyo. Meski belum diresmikan, selama dua bulan perdana sejak dibuka untuk umum, Balumbang Siblarak rata-rata bisa dikunjungi sekitar 60 - 100 orang per hari.

Direktur Utama BUMDes Sinergi Desa Sidowayah, Imron, mengatakan Balumbang Siblarak saat ini masih dalam proses pengembangan. Selain menyiapkan sarana dan prasarana untuk melayani kebutuhan dasar wisata, BUMDes Sinergi juga akan menambah sejumlah wahana baru di sekeliling balumbang.

“Tahun ini kami berencana memasang kincir air di balumbang untuk pembangkit listrik. Anggarannya sekitar Rp 50 juta,” kata Imron. Listrik yang dihasilkan dari kincir air itu untuk memenuhi kebutuhan energi dari sejumlah wahana di Balumbang Siblarak.

“Salah satunya untuk kafe yang akan kami bangun di  tengah sawah. Kalau bisa bikin listrik sendiri kan lebih hemat, bisa buka sampai malam,” kata Imron. Dia berujar, keberadaan kincir air tersebut juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berswafoto.

Saat ini Balumbang Siblarak telah dilengkapi wahana yang memompa adrenalin, yaitu flying byur. Dengan membayar tiket Rp 10.000 selama masa promosi, pengunjung bisa merasakan sensasi meluncur pada kabel baja sepanjang 80 meter dari ketinggian 8 meter dan mendarat di kolam. “Kami juga akan membuat kolam susun dan memasang high rope (permainan tali di atas ketinggian),” ujar Imron.

Bagi yang gemar bertualang, Balumbang Siblarak juga akan menyewakan sejumlah ATV (kendaraan segala medan beroda empat) dan motor trail untuk menyusuri kawasan Balumbang Siblarak. Imron menambahkan, Balumbang Siblarak baru diresmikan setelah fasilitas dan wahananya sudah lengkap.

“Harga tiket masuk Balumbang Siblarak hanya Rp 5.000, itu sudah bebas bermain di kolam. Sedangkan tarif sewa ATV rencananya sekitar Rp 15.000 per 15 menit,” kata Imron. Karena belum diresmikan, Balumbang Siblarak saat ini terbilang masih gratis. Tiap pengunjung hanya dipungut sumbangan Rp 3.000 untuk jasa parkir dan kebersihan.

Tagged
Different Themes
Written by Templateify

Aenean quis feugiat elit. Quisque ultricies sollicitudin ante ut venenatis. Nulla dapibus placerat faucibus. Aenean quis leo non neque ultrices scelerisque. Nullam nec vulputate velit. Etiam fermentum turpis at magna tristique interdum.

0 komentar

Recent